Disaat sepasang manusia bertemu, lalu mengikat janji, harapan terbesar
adalah menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya, tanpa harus berpisah.
Atau kalapun harus berpisah, biarlah maut yang memisahkan. Setuju kan?
Tapi sebagai manusia, kita memang nggak pernah bisa menyangka, mengira
ataupun menebak, apa yang akan terjadi ke depannya. Semua itu adalah hal
yang enggak pernah mampu terjamah oleh kita sebagai manusia, dan hanya Tuhan yang tahu skenario kehidupan kita masing-masing.
Di Jaman yang serba penuh tantangan ini, ketika kehidupan menawarkan
berbagai kenikmatan, tidak sedikit dari kita terlena dengan kepuasaan
sesaat. Alih alih untuk mencari suasana baru, ataupun hanya
bermain-main, maka kerap kali perselingkuhan pun terjadi. Ya gimana
dong, selingkuh itu indah sih! Iya, indah kalau dirasakan sesaat. Karena
pada akhirnya, semua perselingkuhan akan berakibat pada hancurnya
kehidupan rumah tangga. Sudah banyak kok, terjadi di sekitar kita.
Kecuali, mereka yang terlibat dengannya memutuskan untuk tobat dan
kembali ke keluarganya masing-masing, dengan catatan, masih diterima
dengan baik oleh pasangannya.
Pertanyaannya, apakah pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa status
seperti ini akan disandangnya? Tentu tidak.. Kasusnya pun
bervariasi. Ada yang KDRT, kematian, ada yang karena alasan ekonomi, ada
yang alasan karena perselingkuhan, ada yang cuma dibuat-buat saja
alasannya untuk menutupi kesalahannya, dan yang paling unik, hilangnya
kesadaran pasangan karena pengaruh magic. Opsi terakhir itu. Tapi kejadian itu, memang pernah ada sih, dan bisa saja terjadi.
Seorang Single Parent harus sanggup
menerima kenyataan dan harus menanggung semua beban hidup? Mendampingi
anak-anak, mencari nafkah, dan hal lainnya. Belum lagi, untuk seorang single women, yang juga harus menerima judgement, plus godaan syahwat yang selalu datang menggoda. Iya, ada!
Dan untuk hal tersebut, apa lagi yang bisa dilakukan bagi seorang Single Parent?
Apa yang harus dilakukan saat ingat bahwa hatinya terluka begitu dalam.
Apa yang harus dilakukan saat ingat bahwa pasangannya pernah bermain
hati dengan perempuan lain dan lalu meninggalkannya. Apa yang harus
dilakukan saat mengetahui bahwa kematian telah memisahkan orang yang
dikasihinya. Apa yang harus dilakukan saat diri merasa tak lagi punya
harapan akan cinta? Kita tidak akan pernah tau, dan tidak akan pernah bisa memahami kondisi seperti itu, sampai kita sendiri mengalaminya.
Tidak ada satupun dari kita menginginkan perpisahan/ percerian. Tapi dari
apa yang dipelajari pun tetap siapkan diri untuk kondisi terburuk
dalam kehidupan kita, apapun itu.
Menjadi Single Parent tidak
semudah yang terlihat. Apalagi jika sudah memiliki anak. Satu sisi dia
harus kuat untuk dirinya sendiri, dan satu sisi dia pun harus berdiri
untuk anaknya. Tentunya… setiap perjalanan yang dilalui akan semakin
penuh tantangan dan juga godaan.
Sungguh, dirimu begitu kuat, dirimu begitu istimewa, dan bersyukurlah karena Tuhan menempatkanmu dalam keadaan seperti ini. Karena apa? Kamu akan merasa semakin dekat denganNYA, dan kian menyadari, bahwa cinta yang sebenar-benarnya cinta, adalah DIA sang pemilik cinta.
Hadirkan DIA, dan ucapkan “selamat datang cinta , aku siap untuk melangkah.” Dan untuk semua Single Parent…bersabarlah, bahagia ada dalam hatimu, sebelum dia benar-benar hadir untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar